Sahabat adalah dirimu yang kedua.

5:36 PM 0 Comments A+ a-

FDM 2016 - D'Ranch, Bandung

Sepantasnya bagi seorang penuntut ilmu untuk tidak bergaul kecuali dengan orang yang bisa memberinya faedah ( ilmu ) atau dia ( teman tersebut ) bisa mengambil faedah ( ilmu ) darinya. Sebagaimana diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW : “Hendaknya engkau menjadi seorang alim atau orang yang belajar. Jangan menjadi jenis yang ketiga, maka engkau akan binasa” ( HR.Ibnu Abdilbar )

Bila ia hendak ikut dalam pertemanan atau diajak berteman dengan seseorang yang menyia-nyiakan umurnya, tidak bisa memberinya faedah ( ilmu ), tidak pula bisa mengambil ilmu darinya, tidak bisa menolongnya untuk urusan yang sedang ditempuhnya ( yakni ilmu ) , maka hendaknya dia dengan lemah lembut memutus jalan pertemanan tersebut dari awal, sebelum hubungan itu menjadi erat. Karena apabila sesuatu telah kokoh, akan sulit menghilangkannya.

Bila dia membutuhkan teman, hendaknya dia memilih yang shalih, beragama , bertakwa , waras , cerdas, banyak kebaikan lagi sedikit keburukan, baik dalam bergaul , dan tidak banyak berdebat. Bila dia lupa, teman tersebut bisa mengingatkannya. Bila dia mencoba mengingat, teman tersebut bisa menolongnya. Bila dia sedang membutuhkan, temannya ini bisa membantu. Bila dia sedang bosan, temannya ini bisa menyabarkan dirinya.

sumber :

Tulisan di kutip dari Majalah AsySyariah Vol.V/2010 hlm.1 yang merujuk pada Tadzkiratus Sami'wal Mutakallim fi Abadil'Alim wal Muta'alim karya Ibnu Jamaah Al-Kanani

Tuhan...tolong berikan rejeki berlimpah pada semua orang yang udah mampir ke blog ini. Amiiinn...