Tulisan penyemangat dikala syndrome futur :

11:27 PM 0 Comments A+ a-

Tulisan yang selalu saya baca dikala syndrom futur menggerayangi hari2

Sedikit Obat untuk Bersemangat dalam Perjuangan

Anda sering menunda-nunda shalat wajib lewat daripada waktu keutamaannya? Dan Anda malas untuk berjamaah di masjid? Jarang membaca al-Qur’an dan tidak bersemangat dalam dakwah Islam? Merasa disorientasi dalam aktivitas sehari-hari dan merasa seolah-olah 24 jam hari ini terbuang dengan percuma?, jika salah satu pertanyaan ini Anda jawab “ya” berarti Anda bisa jadi kemungkinan besar mengidap sindrom futur.
Iman itu naik dan turun katanya, mungkin inilah yang menyebabkan seringkali kita mengalami saat-saat dimana kita merasa down, merasa useless dan merasa lesu. Adakalanya pula kita merasa sangat semangat dan bahagia, dan mampu menyelesaikan semua hal yang perlu diselesaikan. Betul, (pengaruh) keimanan memang naik dan turun, tetapi trend-nya harus dijaga agar tetap naik. Futur adalah penyakit yang memang pasti akan menyerang seseorang yang tingkat keimanannya tinggi, bukan untuk menjatuhkannya, tapi untuk memperkuat dan membawa keimanannya ke level yang lebih tinggi.


Pertanyaannya adalah, bagaimana jika kita berada dalam keadaan futur, lalu ingin menaikkan tingkat keimanan kita kembali supaya kita menjadi bergairah kembali di dalam keislaman dan dakwah kita? setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan keimanan kita.

1. Salah satu penyebab dominan futurnya seseorang dalam perjuangan Islam adalah karena dia tidak benar-benar memahami dan menyadari tujuan aktivitasnya. Seseorang yang mengetahui dengan pasti tujuannya dan urgensi daripadanya pasti akan selalu bersemangat dalam meraih apa yang menjadi tujuannya. Berbeda dengan seseorang yang hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui jelas tujuan apa yang akan dia wujudkan, maka orang seperti ini pasti akan mudah mengalami futur. Oleh karena itu, kita benar-benar harus menggambarkan dengan jelas apa yang menjadi tujuan aktivitas kita, memahami urgensinya dengan sungguh-sungguh, insya Allah semangat kita pun akan mengalir. Contoh, seorang laki-laki yang telah menikah dan mempunyai anak tidak punya waktu untuk futur dalam bekerja apabila dia sadar dan paham bahwa aktivitas kerja itu adalah yang menjamin istri dan anak-anaknya tetap hidup dan meraih cita-cita mereka. Maka sayangnya dan cintanya kepada anak dan istrinya membawa dia untuk bekerja keras, siang-malam karena dia mengetahui secara pasti tujuan aktivitasnya.

2. Baca al-Qur’an dan as-Sunnah serta terjemahannya, ayat apa saja yang penting kita memahami isinya, bila perlu bukalah tafsirnya. Qalbu yang tidak diisi dengan al-Qur’an laksana rumah yang bobrok, maka bacalah al-Qur’an dan fahami maknanya. Saya pribadi mempunyai ayat-ayat dan hadits yang selalu saya baca manakala saya merasa futur, tidak berarti yang lain tidak penting, tetapi tujuannya adalah mengingatkan kita akan perjuangan kita. Misal, saya selalu membaca surat an-Nuur 55, at-Taubah 111 dan ash-Shaff 10-11.

3. Bacalah sirah nabawiyah ataupun hayatu shahabat dan kisah-kisah para pejuang-pejuang di dalam Islam. Gambarkan dalam benak Anda bagaimana mereka berjuang dengan seluruh harta bahkan nyawa mereka hanya untuk kemuliaan Allah dan rasul-Nya. Setelah membaca, coba kita adakan komunikasi internal dan perenungan qalbu. Cobalah bandingkan pengorbanan mereka dan izzah mereka sebagai seorang muslim. Bahwa mereka menginginkan surga yang sama seperti yang kita inginkan, dan ternyata aktivitas kita tidak dapat dibandingkan dengan aktivitas mereka, padahal keinginannya sama-sama surga.

4. Kunjungi dan mintalah nasehat kepada orang-orang yang Anda anggap mampu untuk memberikan semangat dan nasehat kepada Anda. Ketika saya masih kuliah, dan mengalami futur ataupun disorientasi hidup, maka biasanya saya menelpon atau mengunjungi ustadz-ustadz saya untuk hanya ngobrol barang sesaat dan bercengkerama, menanyakan kabar mereka dan terkadang saya meminta nasehat secara langsung. Jiwa selalu perlu re-charge, kunjungilah dan mintalah nasehat pada mereka yang punya tegangan cukup untuk men-charge Anda. Selain itu kita juga dapat mengunjungi kajian-kajian Islam, training-training, dan acara-acara Islam lainnya yang juga dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan lagi keimanan kita.

5. Bila memungkinkan, ambillah waktu sejenak untuk beristirahat dan menenangkan diri. Tidak perlu waktu khusus untuk berlibur ataupun cuti, karena perjuangan Islam tidak mengenal cuti dan libur. Tetapi bisa dengan hal yang sederhana, misalnya dengan melakukan hal yang kita sukai dirumah atau bertafakkur alam. Setelah pikiran kita tenang, maka buatlah resolusi Anda dengan menuliskan apa yang Anda inginkan sebagai perubahan.

6. Bila semua cara diatas tidak membantu. Ada cara terakhir yang bisa dilakukan: Paksakan saja!. Terkadang kita perlu menjerumuskan diri kedalam lubang kebaikan. Tidak ada cara lain yang lebih bagus daripada “paksakan saja”, ketika kita sedang futur. Just-do-it, itu kuncinya. Bila sedang malas shalat berjamaah maka paksakan saja, bila malas berdakwah, maka paksakan dengan cara minta amanah untuk dikerjakan. Jerumuskan diri Anda pada tempat yang Anda terpaksa harus berbuat baik. Karena paksaan awalnya memang terkadang perlu sebelum Anda enjoy dengan aktivitas itu. Pengamatan yang saya lakukan memberikan saya suatu kesimpulan, bahwa seseorang dengan tanggungjawab dan amanah yang semakin besar justru lebih sedikit futurnya daripada seseorang dengan amanah yang sedikit. Jadi jerumuskan diri Anda dalam amanah. Bisa dengan menjadi ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, kepala departemen, ataupun apa saja yang akhirnya menuntut kita untuk banyak beraktivitas.

Felix Siauw – Islamic Inspirator

Ditanya apaa, jawabnya muteeerr-muterrr,

3:54 AM 0 Comments A+ a-

http://www.satuislam.org/wp-content/uploads/2015/10/istri-cerewet-resize.ashx_.jpg

ditanta apa, jawabnya muter - muterrrrr, terus jawabannya jadi ribet sendiri, dan akhirnya jadi ngambang.. Model Raja Dangdut kemaren pas di TV juga pas mau jadi capres kan ditanya: “Anda berpoligami bang haji ??” Jawabannya muter2 dah, padahal kan jawaban yang tepat kan cuman iya, apa nggak.. tapi muter2 entah kemane.. hehehe.. Amit dah.. Ngomong tapi isinya “kosong”, nggak memberikan jawaban…

Apa susahnya seh jawab sederhana aja.. Kalo A ngomong A, kalo B ngomong B.. Jelas perkara.. Kalo gak tau yah ngomong gak tau.. Di kelas atau dikantor juga kalo ada pertanyaan yang emang gw gak tau, yah gw jawab gw gak tau, atau gw belum tau.. Beres perkara..

Secara alami orang2 itu seneng denger yang sederhana.. Misal, kalo gw tanya sama salah satu temen gw, tugasnya udah kelar belom, tinggal jawab “udah”.. Enak tuh.. Tapi ada juga yang “Tinggal di print..” atau “Kemaren ada kecelakaan , terus saya nolongin, terus bla bla bla bla..”.. Terlepas dia ini jujur atau nggak, yang jelas jawabannya jadi ribet.. hehe..

Ada juga model orang2 yang ngomongnya berkesan tinggiii banget.. hehe.. Tapi poinnya gak kena.. Malah berkesan rumit.. Mungkin biar kesannya pinter kali yaa.. Tapi kalo menurut gw sih, orang yang benar2 pintar itu menyederhanakan, sedangkan orang yang sok pinter itu merumitkan.

#sotoylagikangw :v

Argumen Benci Cemen

6:56 PM 0 Comments A+ a-

https://achilq82.files.wordpress.com/2014/05/bodor.jpg

 
Semenjak populernya medsos, memang rasa2nya jadi banyak “hakim” jadi2an.. Men-judge sana sini, menilai atas dasar pertimbangan dan sudut pandangnya sendiri.. Ujung2nya jadi debat kusir nggak berujung.. Kalopun berujung, nggak jarang jadi berujung retaknya hubungan.. Dulu, salah saatu dosen gw pernah berujar: kalo ada orang bicara tanpa data dan referensi, pada akhirnya selalu akan jadi debat kusir.
 
Menurut Littlejohn (2008) dalam “Theories of Human Communication”, individu memang menjadi “pemain kunci” dalam kehidupan sosial.. Sejatinya, individu adalah seorang komunikator yang membawa karakteristik atau ciri kepribadiannya ke dalam cara2nya berkomunikasi.. Dan namanya hidup bermasyarakat, ya pasti ada lah ketemu yang namanya perbedaan antar individu..

Ada teori komunikasi yang cukup dekat untuk bisa menjelaskan “perbedaan berujung hujat2an” di medsos itu.. Namanya teori Argumentativeness yang dilayangkan oleh Dominic Infante dan kawan2nya.. Menurut Infante, memang individu itu punya kecenderungan untuk ingin terlibat dalam obrolan dengan topik yang kontroversial.. Tujuannya: untuk mensupport sudut pandangnya sendiri, dan menyangkal keyakinan / paham yang berbeda.

Infante dalam konsepnya juga menyatakan: kalo sebenernya, sifat argumentatif individu itu bisa meningkatkan pembelajaran, membantu seseorang melihat dari sudut pandang yang lain, meningkatkan kredibilitas, dan mengembangkan kemampuan komunikasi.. Yah bisa banyak diliat sih contohnya, orang2 yang bisa membangun argumen dengan cantik, biasanya skill komunikasinya juga oke.

Cuman yang jadi masalah, nggak semua orang bisa mengakomodir perbedaan argumen dengan baik.. Infante sendiri membagi dua “cluster” untuk teori argumentativeness ini: yakni yang positif (baik), dan yang negatif: agresif secara verbal / memuat permusuhan..
Dan individu2 dengan argumentativeness negatif adalah selalu mereka yang nggak bisa membuat solusi untuk menyikapi perbedaaan.. Akhirnya jadi bersifat agresif / menyerang, menghujat, dan lain sebagainya, bahkan untuk hal2 yang sebetulnya sama sekali nggak penting untuk diperdebatkan.. Bisa liat sendiri, nggak jarang perdebatan2 di medsos adalah perdebatan yang remeh dan nggak konstruktif.

Solusi dari Infante: pahamilah cara2 untuk “how to argue properly”, sehingga argumennya jadi punya sifat aksi “penyeimbang”, dan bukan malah aksi “pembencian”.. Solusi dari Infante sih sebetulnya sudah ada di Al Qur’an dari dulu.. Di Q.S An-Nahl ayat 125, yang menyuruh kita untuk menyeru manusia dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.. Ya gitu deh, kalo Qur’an nggak benar2 dipahami.. Meme2 berbau SARA dan argumen beraoma menyerang, menjelek2an serta kebencian malah banyak sekali bermunculan.. Apakah Alloh seneng dengan yang begitu ?? I don’t think so.

Sadar nggak sadar, cara2 kita berkomunikasi memang dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian kita, dan secara nggak langsung bisa juga menunjukkan siapa kita.. Pak Littlejohn salah seorang pakar komunikasi yang gw tulis di awal postingan pun menuliskan dalam bukunya: “Indeed, your identity depends just as much on what you share with others..”

Niat Tak Terlihat

3:15 AM 0 Comments A+ a-

http://www.motivating.com/wp-content/uploads/sites/462/2014/09/Most-Inspirational-and-motivating-quotes-12.jpg

Ada orang kerja keras pergi pagi pulang malam. Seakan2 waktu 24 jam sehari itu kurang buat dia. Ada orang nyinyir sama dia: “koq mau2nya kerja sampe sebegitunya. Buat apa sih ?? Dunia mulu yang dikejar, kan ntar hasilnya nggak dibawa mati.”

Niat seseorang itu hampir bisa dipastikan selalu nggak keliatan. Padahal tuh orang kerja keras siang malem demi mewujudkan anjuran kalo kerja itu ibadah. Demi menebar manfaat, supaya teraplikasikan bener2 itu kalo manusia yang paling baik itu manusia yang paling banyak manfaatnya. Dan dibalik kerja kerasnya, dia punya prinsip, kalo berhasil sukses hidup di dunia, itu akan lebih mudah membuat akhiratnya jadi ikutan sukses. Karena bisa naek haji, bisa melihara anak yatim, bisa sedekah bantu orang lebih banyak, dsb. Pendek kata, harta emang gak dibawa mati, tapi dampak amalan dari bekerja dan dampak dari hartanya dikemanakan, itu bisa dibawa mati.

Coba perhatikan, siapa yang bisa tau niat dari seseorang ?? Entah itu niat baik ataupun niat buruk, nggak ada yang bisa tau persis apa niat sebenernya dari seseorang melakukan sesuatu. Niat nggak bisa terlihat pada hitamnya jidat seseorang (note: gw pernah ketepu materi ama orang yang jidatnya item), nggak bisa terlihat pada perawakan fisik yang lain, nggak bisa terlihat pada halusnya gaya bicara, nggak bisa terlihat pada perilakunya sehari2 (pernah baca berita sehari2 guru ngaji, eh taunya cabul ), dan lain sebagainya. Poin pentingya, niat itu adanya di dalam hati, dan sayangnya wajah dari hati nggak selalu terpancar keluar dan bisa nggak berbanding lurus dengan wajah muka. Bahkan untuk sebagian orang, sangat mudah untuk memodifikasi mukanya sehingga terlihat sangat berbeda dengan niat yang ada di hatinya.

Jadi gw pikir, buat apa sibuk menerka2 niat dari seseorang dalam melakukan sesuatu ?? Dan kalo baca2 di banyak buku dan kitab suci, anjurannya adalah dahulukan berprasangka baik. Maka hidup akan tentram, nggak dikit2 denger orang lain begini begitu, terus langsung berprasangka buruk. Akhirnya hidup terisi sama hal2 yang sifatnya ngurusin keburukan orang lain. Padahal dirinya sendiri belum tentu sungguh2 diurus.

Yang beberapa bulan lalu rame di medsos kan: mentri ini begini, mentri itu begitu. Padahal pada saat rame ramenya berita itu mereka belum mulai genap satu bulan dua bulan bekerja. Dan yang gak kalah penting, kita bener2 gak tau niat mereka itu sebenernya gimana. Hasil dari niat baik atau buruk itu nanti bisa dilihat setelah niat tersebut terwujud dalam tindakan.  Inget iklan katakan “TIDAK” pada korupsi yang dibikin partai Demokrat ??. Kalo beneran para bintang iklannya itu emang niatnya baik, gak mungkin mereka2 sekarang ada di penjara.

Jadi janganlah terburu2 menarik kesimpulan buruk, karena wujud niat nggak bisa tampil pada fisik seseorang. Biarkan saja para mentri baru itu bekerja. Lihat saja nanti hasilnya, baik atau buruk, dari situ nanti akan terlihat niat yang sebenarnya. Daripada mencerca sana sini, lebih baik instropeksi niat diri, melihat sendiri apa yang ada di dalam hati, apa niat sebenarnya dari tindakan2 diri sendiri.??


Kalo kata : John F. Kennedy:
 
“Problem di dunia ini tidak bisa diselesaikan oleh orang yang berpikir skeptis dan sinis, yang memiliki cakrawala berpikir terbatas pada realitas permukaan semata. Dunia ini selalu kekurangan orang yang mampu merealisasikan apa yang sebenarnya, bukan apa adanya.”

Musuh Kita itu Diri Sendiri, Gak Usah Mengintip Laju Orang Lain

5:55 AM 0 Comments A+ a-

 
Puncak bayangan - Gn.Manglayang


Apa yang kita rasakan hari ini?

Galau gak berketentuan. Males melakukan apapun. Atau bete banget. Malu karena tampang gak bagus-bagus amat. Atau gak percaya diri karena gak bisa ngapa-ngapain. Ahhh, itu cuma perasaan kamu doang kok.

Terus, punya rasa apa lagi?

Benci sama orang lain atas sebab yang gak jelas. Sakit hati karena dibohongin. Atau emang pengen marah aja. Terus, gak sabar pengen cepet sukses kayak orang lain. Iri dan dendam gitu. Atau kecewa, karena yang dipengen gak bisa kesampean. Sekali lagi bilang, ahhhh itu cuma perasaan kamu doang kok.

Ya elahhh, cuma segitu doang perasaannya. Dikit banget sih. Apa lagi ayoo, sebutin aja ...

Katanya, gak semua harapan sesuai kenyataan. Dan gak semua kenyataan sesuai dengan harapan kita. Lagian, namanya juga hidup, penuh dinamika. Manusia cuma ngejalanin, Allah yang mengatur jalannya hidup kita. Kata para sufi, tolong jangan lupa di dunia ini, kita hanya pelakon, sutradaranya Allah.
Punya masalah. Tidak satu pun dari kita yang bisa menghindar dari masalah. Dan gak perlu kabur dari masalah. Apalagi merasa menderita, nestapa. Dan mengumpulkan segala macem perasaan di dalam diri kita. Apalagi rasa yang jelek-jelek. Keluh-kesah. Galaulah. Bete-lah. Ya elahhh .... sempit banget sih dunia kalo model kayak ditu.
Jadi, perasaan kayak apapun hari ini atau esok. Sebenarnya ada pada diri kita sendiri. Kalo kita merasa punya musuh, itu sangat salah. Ternyata, musuhnya ya kita sendiri. Bukan orang lain, bukan pula keadaan. Kata pejuang, “MELAWAN DIRI SENDIRI”.

Banyak orang yang pengen mengubah DUNIA. Alasannya, karena di dunia ini ada hal-hal yang mereka sukai dan ada pula hal-hal yang tidak disukai. Maka, mereka akan mengubahnya agar dunia mau ikut sesuai keinginan mereka.
Mereka bertarung sekuat tenaga untuk menaklukkan dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya dikerahkan agar dunia berputar sesuai hasratnya. Kita doakan saja, semoga walau itu tak mungkin.
Nyatanya lagi, banyak orang yang pengen mengubah ORANG LAIN di sekitarnya. Alasannya, karena orang-orang di sekitarnya adalah sumber kesenangan dan kebahagiaan. Tetapi juga dianggap bisa mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi.
Maka, semua orang yang tak disukainya menjadi target mereka untuk diubah. Mereka bertarung lagi sekuat tenaga dengan cara apapun. Agar orang-orang di sekitarnya takluk menurut keinginannya. Kita doakan lagi saja, semoga berhasil walau mustahil.
Sayang beribu sayang. Nyata sekali, tidak banyak orang yang rela dan sudi mengubah DIRINYA SENDIRI. Alasannya, dirinya sudah sempurna. Tak perlu ada yang diubah. Merasa sudah pintar, merasa benar, dan merasa yang baik-baik semua. Yukk, kita berdoa lagi, agar benar-benar seperti itu.
Seorang bijak bilang, “Jika memang diri kita sendiri yang jadi sumber dari segala masalah, dari segala perasaan jelek yang kita benamkan sendiri, memang kitalah yang harus mengubahnya".
Apa artinya itu?
Artinya, kita sebagai pribadi harus berani bertarung dengan diri sendiri. Mengubah sifat dan karakter kita sendiri. Melawan ketidaksempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yang tidak disukai dari dirinya sendiri. Itu saja kok.

Asal tahu saja, musuh kita itu diri kita sendiri.

Ternyata musuhnya diri kita sendiri,  maka lawanlah. Berperanglah melawan diri kita sendiri. Bertarunglah untuk mengalahkan rasa takut, malas, angkuh, benci, iri, dendam, galau, bete, gak sabar dan yang lainnya, yang ada di diri kita sendiri. Itu lebih baik.
Jujur saja, tidak ada kemenangan berkah jika lahir dari kemenangan atas orang lain. Kemenangan yang membahagiakan itu tak mungkin diraih lewat niat dan cara yang penuh noda. Kita boleh menang tanpa perlu menyakiti orang lain.

Kita, harus menang atas diri sendiri. Seperti kata banyak orang bijak, “Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya.
Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian untuk memperbaiki rekornya sendiri.”

Jadi sangat jelas, musuh kita itu sesungguhnya diri kita sendiri.
Duh, kok jadi serius gini?
Udah ahh, gak usah lagi menujuk orang lain. Gak usah tengok ke luar. Tengok saja ke dalam, ke diri sendiri. Itu lebih baik. Karena mush kita, ternyata diri sendiri. Maka hancurkan pikiran kotor yang ada. Dan berpeganglan bahwa "Batasan segala kemungkinan hanya dapat didefinisikan ketika kita mampu menembus ketidakmungkinan." 

Oke, jadi musuh kita itu diri kita sendiri. Bukan orang lain.

Yukk berbenah, ngebenahin perasaan diri sendiri dulu. Karena hari ini dan esok, masih ada pertandingan besar. Tanding melawan diri sendiri. Bukan tanding lawan orang lain. Karena kita perlu ingat sama-sama, keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

~Selamat menikmati anugerah Allah SWT, dan jadilah pemenang untuk diri sendiri !~

Teknik Informatika: Lebih dari Sekadar IPK

5:52 AM 0 Comments A+ a-

Menyambung tulisan “Bijak Mengambil Jurusan Teknik Informatika”, saya hanya menceritakan seputar dunia programming untuk Teknik Informatika (selanjutnya akan saya singkat ‘IF’). Di sini, saya akan menceritakan apa sebaikanya yang harus kamu lakukan semasa kuliah, dan sedikit bayangan setelah lulus. Mari kita mulai.

Halo, (calon) mahasiswa baru!

“Wah, akhirnya lepas dari orang tua nih. Akhirnya bebaass!”
Adik-adik yang saya cintai, ingatlah bahwa orang tuamu berharap kamu menjadi  orang yang sukses selepas masa kuliah. Ada yang membebaskan pilihan anaknya, ada yang dipaksa orang tua, ada yang harus berdebat untuk meyakinkan bahwa jurusan ini berprospek baik bagi masa depan. Jadi, jangan buang-buang duit orang tuamu dan belajar bertanggung jawab ya, Dek! Jaga IPK-mu di atas tiga, ikut kompetisi (atau mengerjakan proyek), ikut organisasi, dan coba melamar beasiswa. Lumayan buat uang jajan dan meringankan beban bulanan orang tua. *ini juga berlaku buat yang berasal dari keluarga mampu ya ;)*

Menjaga IPK di atas tiga gampang lah ya. Cukup belajar, kerjakan tugas, dan sukses di UTS dan UAS. Di tulisan ini saya tidak akan membahas bagaimana menjaga IPK di atas tiga, tapi saya akan membahas KK (Kelompok Keahlian) apa yang tersedia di Teknik Informatika.

Ngomong-ngomong soal kompetisi, ada banyak lho kompetisi di bidang Informatika di Indonesia dan luar sana. Ada GemasTIK, Imagine Cup, PIMNAS, lomba dari Intel, dan banyaaakk lagi. Atau bisa juga mengerjakan beberapa proyek lepas (freelance) dari teman/client. Disini saya akan membahas manfaat apa saja yang diperoleh dari lomba, dan nanti kita akan berkenalan dengan istilah hard skill.

Ikut organisasi, atau ikut panitia juga bisa. Kalau di atas kita kenal istilah hard skill, disini kita akan berkenalan dengan istilah soft skill. Melatih soft skill itu penting sekali ya, Dek. Kamu nanti bisa ga lolos tahap wawancara dengan orang divisi Human Resources saat interview di perusahaan, atau sulit sukses di bisnis. Nanti juga akan dibahas kenapa kita mesti mengasah skill ini lebih dalam.

Apa saja Kelompok Keahlian (KK) yang ada di Teknik Informatika?

Di universitas/institut lain istilahnya bisa saja berbeda. Di kampus saya, terdapat 3 KK yang bisa dipilih untuk didalami, yaitu KK SIDE (Software Engineering, Information System and Data Engineering), ICM (Intelligence Computer Machine), dan Telematika (seputar jaringan, forensik, dan kriptografi). Dari ketiga KK ini, perlu diperhatikan bahwa mahasiswa IF tidak perlu jago programming. Tapi, mahasiswa IF yang tidak bisa programming itu memalukan *gwbanget :v

Seperlu apakah ikut kompetisi ICT saat kuliah?

Kamu bisa punya beragam alasan ikut kompetisi ICT. Selama proses kompetisi kamu bisa melatih kerjasama dalam tim, melatih hard skill, memperluas jaringan, dan melatih kemauan dan jiwa untuk berkompetisi secara umum. Di dunia kerja, aspek-aspek ini sangatlah dibutuhkan. Menganalisis masalah yang ada di dunia nyata, kemudian mencari solusinya. Di kuliah, kamu hanya akan mendapat bagaimana menyelesaikan masalah dari sebuah textbook yang dimana solusi/jawabannya sudah disediakan. Jadi, latihlah dirimu mulai dari sekarang. Sebelum mulai ketemu dengan yang nama nya Tugas Akhir ;)


Saya pengen ikut organisasi saat kuliah, tapi banyak tugas. Gimana, kak?

Kakak kelas saya ada lho yang lulus S-1 nya 3,5 tahun, IPK nyaris cumlaude, di organisasi pun sempat menjabat sebagai ketua umum. Artinya, ga ada yang ga mungkin kan? Kamu cuma butuh manajemen waktu yang baik, dan sedikit mengorbankan waktumu dari hal yang sia-sia. Refreshing masih bisa disempatkan dengan waktu yang secukupnya. Tips dari saya, bagi yang muslim, coba rutinkan tahajud dan solat subuh berjamaah setiap hari. Kamu akan mempunyai cukup tambahan waktu untuk memulai harimu setelah subuh ;)

Tips untuk mengarungi masa perkuliahan selama kuliah, ada?

Dunia IT sangat luas, dan mengingat IF adalah jurusan yang masih tergolong muda, mahasiswa Teknik Informatika harus selalu update dengan berita IT terbaru. Karena teknologi berkembang dengan sangat cepat, kamu ga mau kan kalau hari ini kamu jago di bidang A, tapi ternyata setelah lulus keahlianmu itu ternyata sudah obsolete (usang). Teruslah belajar!

Dan akhirnya…

Kamu lah yang menentukan hidupmu sendiri. Di usiamu yang muda ini, manfaatkanlah sebaik mungkin. Apabila hari ini adik-adik menabur benih yang baik, di usia senja nanti kalian akan tinggal memetik hasilnya. Good luck!

Bijak mengambil jurusan teknik informatika

8:23 PM 0 Comments A+ a-


Hallo (calon) mahasiswa baru! yang baru saja lulus dari SMA,SMK,MAN atau yang baru mau ngelanjutin ke dunia perkuliahan. kali ini gw mau bahas sedikit tentang jurusan teknik informatika agar kalian ngga bingung dan lebih bijak untuk mengambil jurusan ini.

SELAMAT MEMBACA 


http://i.ytimg.com/vi/h2GYhvkXZP8/maxresdefault.jpg


  •  Kompetensi apa saja yang harus dipersiapkan jika ingin masuk Teknik Informatika?

Kompetensi paling mendasar yang sebaiknya dimiliki oleh mahasiswa Informatika adalah logika, algoritma, dan matematika. Karena dunia informatika itu berhubungan erat dengan pemrograman. Pemrograman merupakan implementasi dari algoritma. Sedangkan algoritma itu sendiri adalah logika.

Jadi, kalau teman-teman merasa punya kemampuan matematika dan logika yang kurang baik, saya sarankan untuk berpikir-pikir lagi sebelum memilih Teknik Informatika. Bukannya mau menakut-nakuti. Saya hanya tidak ingin teman-teman nanti merasa nggak kuat atau merasa nggak cocok ketika sudah menjadi mahasiswa Teknik Informatika.

 http://www.dmu.ac.uk/webimages/Technology-images/dept-comp-tech/forensics-lab-bnr.jpg


  •   Sebenarnya apa yang dipelajari di Teknik Informatika? Apa semua tentang programming dan programming?

It’s not all about programming kok. Saat awal masuk perkuliahan, kita belajar Kalkulus 1, Kalkulus 2, Matematika Diskrit, Sistem Digital (mata kuliah ini juga dipelajari di jurusan elektro), pemrograman terstruktur dan organisasi komputer.

Setelah itu kita juga mempelajari basis data, pemrograman berbasis objek, pemrograman berbasis web, sistem operasi, teori graf dan otomata, komputasi numerik, statistika komputasional, perancangan, analisis algoritma dan beberapa mata kuliah lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Pada intinya, kebanyakan mata kuliah di informatika tidak pernah lepas dari logika, algoritma dan matematika. Apabila ketiga konsep dasar tersebut sudah matang, barulah kita mendalami konsep pemrograman itu sendiri.

Banyak terjadi salah kaprah di masyarakat yang sering saya temui diantaranya, “Teknik informatika cenderung mempelajari hardware daripada software.” Yang sebenarnya terjadi adalah kita akan lebih banyak diajarkan cara membuat software daripada cara menggunakan software, apalagi membuat hardware.

 http://umkmnews.com/wp-content/uploads/2014/04/saham.jpg


  • Apa saja ya prospek kerja Teknik Informatika? 

Pada umumnya, kalau memang berminat bekerja di bidang informatika sih pasti ujung-ujungnya bekerja di software house, atau bekerja pada bagian IT di perusahaan-perusahaan—ya ujung-ujungnya ga jauh dari bikin software. Akhir-akhir ini, lulusannya cenderung berkarya di pengembangan game dan mobile application.

Tapi tidak jarang juga sih ada lulusan informatika yang kerja di bank. Lebih tepatnya, lulusan teknik informatika yang kerja di bank jumlahnya lumayan banyak. Selain di bank, rata-rata sih larinya ke perusahaan-perusahaan BUMN, perusahaan multinasional, dan menjadi PNS.

Bisa dibilang kalau prospek lulusan Teknik Informatika itu bagus karena setiap perusahaan maupun kantor pasti memiliki bagian IT. Kalau memang kita kompeten dan memiliki kapabilitas bagus in syaa Allah tidak sampai kesulitan mencari pekerjaan.


~ We Are Making Software ~


Biarpun Murah, Hal-hal ini Tetap Terasa Mewah

11:13 AM 0 Comments A+ a-



Katanya, uang itu nggak bisa membeli kebahagiaan. Tapi pada prakteknya, orang yang punya uang hidupnya terlihat jauh lebih menyenangkan dibanding orang yang mau makan doang, kudu jual ginjal. Toh memang benar kan, orang lebih banyak memilih untuk hidup mewah dibanding hidup susah. Tapi sayang, hidup mewah nggak ada yang murah.

Eits! Tunggu dulu! Hidup nggak seklise itu kok. Kalo dilihat secara lebih mendalam, ternyata ada banyak hal dalam hidup kita yang terasa mewah meskipun itu murah maupun gratis malah!

Keluarga

Kalo kamu pernah mikir bahwa hidup tanpa orang tua itu menyenangkan, mungkin kamu adalah remaja dengan jiwa cabe-cabean yang sering dilarang orang tuamu main bareng om-om dan pulang subuh.

Pernah kebayang nggak, misal lebaran kamu ngerayain sendiri, pulang sekolah nggak ada yang nyiapin makan, terus nonton TV di ruang keluarga sendiri? Nyesek nggak? Setelah membayangkan keadaan rumah tanpa keluarga, kamu masih berharapkah bahwa kamu nggak punya orang tua?

Maukah kamu dibayar uang 1 milyar, tapi orang tuamu akan direnggut dari hidupmu? 

Baksos FDM STMIK AMIK BDG


Coba bayangin dulu, gimana kehidupan anak yatim-piatu. Gimana mereka ngerayain hari raya. Gimana perasaan mereka saat pulang sekolah dapet nilai bagus, tapi nggak bisa pamer ke orang tua. Bayangin gimana hancurnya hati mereka saat mereka menyadari bahwa semua terasa hambar tanpa orang tua dalam proses pertumbuhannya.

Uang berapapun nggak akan bisa membeli mereka. Itulah kenapa, keluarga adalah hal mewah yang nggak bisa dibeli, tapi kita dapatkan secara gratis!

Sahabat
Taman Hutan Dago, Gw, Anggoro, Dhani, Yuyunx, and Ratna

Gw percaya, sahabat adalah keluarga tanpa hubungan darah dan tak tinggal serumah. Kenapa gw sebut mereka keluarga? Karena mereka bisa selalu menemani, menjaga dan membantu kita secara tulus layaknya keluarga.

Pantai Indramayu, gw, sama boyband

Sahabat itu nggak bisa dibeli. Beda dengan teman. Teman bisa dibeli. Rajin-rajin aja hamburin duit, rutin nraktir-nraktir, ngajak karaoke, makan di resto, atau nyembelih sapi setiap hari, dijamin kamu bakal punya banyak teman. Tapi di saat kamu nggak punya duit lagi, bisa dipastikan orang-orang itu juga akan menghilang. Karena serunya kamu juga habis tanpa bantuan uang.

Sahabat adalah pemberantas kesepian. Tanpa mereka, hidup berasa sangat menyiksa. Kita akan merasa sendiri, menahan beban dalam hati, nggak ada teman untuk berbagi. Bayangkan, kalo kita bermasalah lalu ketemu psikiater, biayanya bisa ratusan ribu atau bahkan jutaan. Sedangkan sama sahabat? Gratis. Sahabat adalah salah satu kemewahan hidup yang diberikan oleh Tuhan secara gratis kepada manusia yang mampu menjaga kepercayaan satu sama lainnya.

Kesehatan
Orang bilang, sehat itu mahal. Faktanya, nggak gitu kok. Menjaga kesehatan itu murah. Makanan sehat seperti sayur, buah maupun air putih jelas lebih murah dibanding junkfood maupun air soda yang sering kamu beli. Menjaga kesehatan sih murah, memulihkan tubuh pas sudah terlanjur sakit itu yang mahal.

Coba kita cek betapa berharganya satu aja hal yang menjaga kita agar tetap hidup ini:



Tuh.. Sehat itu hal yang sangat berharga, namun gratis. Yang nggak gratis itu sakit. Orang-orang yang sudah terlanjur sakit, biasanya rela ngabisin duit berapapun juga demi kesembuhan. Itulah bukti bahwa kesehatan itu adalah benda mewah yang sebenarnya murah. Dan sayangnya baru terasa berharga saat sudah terlanjur sakit.

Jajanan SD

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg60HBLUtkPV15kudEMeVDOxq-bOc5T0P8Lp5EeL4PmPnsQIGN0CziNckyOCSPeQDkrjyc69pDIzE8jsy8uhFRRoD3cKHn8ALiomeQw_XBNVHyErN_BH4MWlPsjyebzL3BR1zQBcM0WICni/s1600/anak-mas.jpg

Bisa dibilang jajanan-jajanan ini, meskipun harganya terjangkau, tapi karena sudah susah didapat, jadinya terasa mewah banget kalo bisa menikmatinya lagi. Coba deh, siapa yang nggak kangen buat makan Anak Emas? Siapa yang nggak pengin Main Tazos lagi? Siapa yang nggak suka ngumpulin huruf Y-O-S-A-N lagi?

http://202.67.224.130/pdimage/40/3573240_yosanjumbo.jpg
Hal-hal itu sudah sangat langka, seiring kita bertambah dewasa. Meskipun sekarang kita punya uang untuk membelinya, tapi kadang kita nggak sempet buat hunting jajanan lagi. Sekalinya kamu bisa beli, pasti bakal disayang-sayang. Menikmati mie kering itu sebiji demi sebiji, nggak dikunyah, tapi dihirup. Terasa mewah, bukan?

Yap.. This is the end of the post. Intinya, apapun yang kita punya, akan terasa mewah bagi mereka yang tidak memiliki hal yang serupa. Jadi, jangan lupa untuk selalu bersyukur dan menjaga apapun yang kita punya, berapapun harganya. Jangan sampe kita nyadar betapa berharganya mereka, saat sudah terlanjur nggak ada.

Sampe sini dulu postingannya. niatku cuma ngingetin tentang hal-hal kecil yang kadang kita lupa betapa berharganya, dan baru terasa hal itu berharga kalo kita udah terlanjur kehilangannya. Jadi, semoga dengan postingan ini, kita jadi bisa mensyukuri dan menghargai serta menjaga hal-hal mewah yang udah kita miliki ini.

Kamu.. kamu ada hal mewah tapi murah lagi yang mau dibagi ceritanya? Tulis di kolom komentar yuk~

See u on another topic! Ciao!

Hal-hal Tak Terlupakan Dari Zaman Sekolah

7:19 PM 0 Comments A+ a-

Ini anak siapa yang abis over-dosis esterogen?


Buat gue, masa paling indah dan cerah semasa hidup adalah zaman masih sekolah. Soalnya, tujuan hidup gue cuma makan, tidur, main, dan (kadang belajar). Waktu gue kecil, tiap hari kerjaan gue itu cuma sekolah naik T-rex. Pulang sekolah berburu Brontosaurus pake kapak batu. Atau, kalo lagi mau ujian, gue bakal baca-baca prasasti.

Intinya, di zaman sekolah itu, gue nggak perlu mikirin besok makan apa, besok harus ngerjain apa, dan gue nggak bakal kepikiran kurs dollar jadi berapa. Nah, sekarang gue kepikiran buat nulisin hal-hal di masa sekolah  yang bener-bener masih nempel di kepala gue. Apa aja itu? Apakah mungkin kalian juga nggak bisa ngelupain hal-hal itu juga? Yuk, cekidot!

1. Guru Killer
Telat masuk kelas, disuruh push up. Lupa ngerjain PR, dijemur di lapangan. Ngumpat ke guru, ditampar pake gergaji mesin. Itu hal-hal yang hampir tiap hari gue alamin selama gue sekolah. Punya guru killer itu emang bikin hidup gue kerasa tidak aman dan tidak nyaman. Seakan-akan yang gue lakuin itu salah semua di mata beliau.

Di setiap sekolah, gue yakin spesies bernama guru killer itu pasti selalu ada. Biasanya, guru killer ini hobby ngasih hukuman. Tapi di zaman gue sekolah, zaman KOMNAS ANAK belum populer, guru killer di sekolah gue itu nggak cuma suka ngehukum. Tapi suka mukul, jewer, atau ngehajar pake kayu penggaris yang meteran. Gue dulu dendam banget sama guru yang itu. Sampe-sampe gue sempet mikir, "Awas aja lo.. Kalo gue udah gede, bakal gue bales lo!"

Apa dendam itu akhirnya kebalas? Enggak. Setelah gue lulus sekolah, dan ngerasain betapa lega dan bahagia gue bisa lulus sekolah, rasa dendam itu pun ikut luntur. Gue malah berterima kasih sama beliau yang udah membantu gue belajar, meski badan ampe memar-memar. Tapi gue juga nyadar kok, sekiller apapun seorang guru, dia nggak bakal punya alasan buat ngehukum kalo muridnya emang tertib. So, kalo murid dihukum, pastinya karena muridnya bersalah. Introspeksi ajah..

2. Temen Caper
Bel pulang sekolah 5 menit lagi bunyi. Guru sudah mulai menutup buku paketnya. Kalian pun udah mulai masukin buku-buku kalian ke dalam tas. Di saat kalian sudah siap mau pulang, tiba-tiba guru nanya, "Sudah cukup jelas?"

"Sudah!" Tentu semua kompak ngejawab gitu demi bisa pulang cepet.

Tapi.....

"Pak.. Saya mau nanya~" Supri mengangkat tangannya sambil membetulkan posisi kacamata.

Ya.. Di setiap kelas, akan selalu ada spesies yang kayak gini. Berkat pertanyaan Supri, akhirnya guru pun kembali buka buku paketnya, terus ngulang ngejelasin materinya dari awal. Pulang cepet pun gagal, justru jam pulangnya malah molor. Anak-anak sekelas, emosinya udah sepanas kompor.

3. Deadline PR
Dulu, gue suka sengaja dateng lebih pagi ke sekolah. Bukan karena gue rajin, tapi biar bisa nyontek PR milik teman yang dianggep paling pinter di kelas. Kadang, misi itu sukses karena banyak temen lain yang belum ngerjain, jadinya malak PR teman yang pinter itu rame-rame. Tapi kadang, misi itu gagal. Suatu hari, si pinter ini bilang belum ngerjain PR juga karena ketiduran. Kita pun sepakat bareng-bareng buat nggak ngerjain PR itu.

Beberapa saat kemudian, guru masuk kelas. Pelajaran berjalan sesuai jadwal. Hingga jam pelajaran mau abis, guru itu belum menanyakan soal PR. Kita semua bernafas lega. Di saat guru menutup pertemuan hari itu, tiba-tiba si pinter ngangkat tangan, "Pak.. Saya mau mengumpulkan PR yang sudah saya kerjakan."

Yap.. Guru pun jadi inget kalo kita punya PR yang harus dikerjain. Kebetulan, guru ini adalah guru killer. So, dia bikin peraturan, siapapun yang nggak ngerjain PR, bakal digoreng pake oli bekas. Iya, si Pintar itu adalah si Supri. Biasanya, kalo abis kejadian gitu, jasad Supri kita kibarkan di tiang bendera.
 
4. Cabut ke Toilet

Di saat pelajaran mulai membosankan, dan rasa ngantuk tak tertahankan, di titik itu pula kita akan kehilangan iman. Ujung-ujungnya, demi mencari hiburan, gue izin buat ke toilet sekolah dengan alasan kebelet pipis. Biasanya di toilet gue ngobrol-ngobrol, main domino atau main PS sama temen-temen sampe jam pelajaran selesai. 

Tapi ada kalanya trik itu gagal. Jadi ceritanya, suatu hari pas gue bosen sama pelajaran hari itu karena gurunya ngejelasin sambil males-malesan juga, dia ngomongnya kayak bergumam. Akhirnya gue izin ke toilet dengan alasan perut mules. Beberapa saat berselang, ada beberapa teman menyusul ke toilet. Lima menit kemudian, beberapa teman sekelas juga menyusul ke toilet. Endingnya, sejam kemudian guru gue ikut nyusul ke toilet. Dia ngamuk-ngamuk dan bilang,

"APA DI KELAS KALIAN CUMA SUPRI DOANG YANG NGGAK MENCRET?!"

Kami terdiam, beberapa di antara temen gue ada yang spontan nelan puntung rokok karena ketakutan.

Hari itu, kami semua dihukum buat bersihin toilet pake tangan kosong dan lidah. Sejak hari itu, gue trauma sama toilet sekolah.

5. Razia Sekolah
Setiap hari Senin, di sekolah gue dulu selalu ada upacara bendera. Nah, yang paling nggak ngenakin dari upacara bendera bukanlah berdiri selama satu jam di bawah terik matahari pagi. Tapi, razia rambut, dasi dan topi. Iya, dulu biasanya kalo lagi upacara gitu, guru suka tiba-tiba nongol sambil ngejambak satu-satu siswa yang rambutnya dianggap gondrong. Guru juga narik siswa-siswa yang lupa nggak make dasi dan topi. Yang lupa nggak make dasi dan topi, biasanya dijemur di lapangan upacara sampe jam kedua. Yang rambutnya gondrong, biasanya dicukur pake pisau dapur.

Dengan peraturan sekolah semacam itu, dulu gue sempat kaya karena setiap senin gue bikin bisnis rental dasi dan topi setiap kali menjelang upacara bendera. Alhamdulillah..

Yup.. Kayaknya itu aja dulu yang bisa gue bahas sekarang. Semoga hal-hal yang gue tulis di atas bisa membangkitkan nostalgia kalian. Mau dianggap itu semua adalah perbuatan yang salah, nggak apa-apa. Saat kita muda, kita masih boleh ngelakuin hal-hal yang salah. Biar pas tua ntar, udah ngerti mana yang benar dan salah. Kadang kita emang menyesali perbuatan-perbuatan kita semasa muda. Tapi yakin aja, kita akan lebih menyesali hal-hal yang belum sempat kita coba saat raga udah terlanjur tua.

Oke.. Kalo kalian pernah punya cerita senasib, atau ada poin tambahan tentang hal-hal tak terlupakan selama masa sekolah, silakan share di comment box ya! Terima kasih untuk waktu dan tenaga yang kalian abisin buat baca postingan ini. Ciao!